Who We Are
Kami adalah kumpulan warga Indonesia pendukung NKRI di USA, penyuara visi kebangsaan, yang percaya NKRI adalah harga mati. Kami aktif melaksanakan berbagai kegiatan untuk terus mengingatkan kita semua pada visi tersebut melalui berbagai dialog kebangsaan dan promosi seni budaya.
Amerika Bersatu (AB1) dipimpin oleh Ronny Rusli (Texas), Lia Sundah Suntoso (New York), dan Lafmairta Quattrone (Sacramento), dan Monica Nathan (Chicago), serta didukung oleh pengurus harian dari hampir 40 negara bagian di AS, mendukung penuh nilai persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan NKRI yang menjunjung tinggi martabat Bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila, UUD ’45 dan ber-Bhinneka Tunggal Ika.
AB1 adalah organisasi yang terbuka bagi warga Indonesia pendukung NKRI yang tinggal di wilayah Amerika Serikat, Amerika Selatan, dan Kanada. Mohon kirim email ke kami untuk mendapatkan formulir untuk menjadi anggota.
Catatan: Bagi kenyamanan semua, mohon kami dihubungi apabila ada pihak-pihak yang mengatasnamakan / menyinggung nama organisasi kami untuk mengumpulkan sumbangan / menawarkan transaksi jual-beli. Hubungi kami di: AMERIKABERSATU@GMAIL.COM
SEJARAH PEMBENTUKAN
AB1 lahir sekitar pertengahan Maret 2019, untuk mendukung pencapresan kembali Bpk. Ir. H. Joko Widodo pada periode kedua, dengan keyakinan bahwa niat baik ini selaras dengan perwujudan Sila ke-3 Pancasila yaitu “Persatuan Indonesia”. Selain itu, sebagai generasi muda yang tinggal di perantauan, semangat untuk berbakti dan berbuat sesuatu untuk bangsa dan negara tidak pernah pupus, dan bahwa nilai filosofis persatuan dalam kehidupan bernegara dan berbangsa harus terus ditempa untuk memperkuat nilai nasionalisme bangsa, dengan demikian hati dan rasa cinta para anak bangsa terhadap tanah air akan semakin besar.
Pada masa kampanye 2019 lalu, kami sukses berfungsi sebagai wadah kerjasama, gabungan, dan konsolidasi relawan Jokowi-Amin lintas organisasi yang berkedudukan di Amerika Serikat. Per 4 April 2019, sebelum masa kampanye berakhir, total ada 36 negara bagian yang telah bergabung. Pada saat itu, para relawan sukses mengadakan 24 kegiatan di seluruh Amerika Serikat dari Pantai Barat ke Pantai Timur, hingga ke Hawaii.
Usai masa pemilu, meskipun kami tinggal jauh di rantau, kami kini fokus bekerja untuk terus menyuarakan nilai-nilai kebangsaan, melawan radikalisme dan intoleransi yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. Untuk itu, kami resmi mengganti logo Jokowi-Amin dengan logo yang baru, mempergunakan bendera Amerika Serikat dan Indonesia secara bersebelahan, yang mengartikan bahwa kami siap sedia untuk terus mengawal Pemerintahan Republik Indonesia yang berlandaskan Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila, dan UUD 1945.
OUR CORE OFFICERS / KSB
Ronny Rusli, BBA, MBA, CPA
Dallas, Texas.
Chairman / Ketua Umum
Salah satu CPA pertama Indonesia di Amerika Serikat, meski sudah menetap AS selama lebih dari 30 tahun, Ronny selalu berusaha untuk membantu masyarakat Indonesia ataupun komunitas di sekitarnya, dan juga pernah menjadi, antara lain, Ketua Kerukunan Masyarakat Indonesia (KMI) di Dallas, Fort Worth, dan sekitarnya. Ronny juga aktif di gereja lokal dan merupakan salah satu pendiri Keluarga Katolik Indonesia (KKI) di Dallas. Ia mendukung Jokowi sejak beliau masih menjadi Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta.
Priscillia (Lia) Sundah Suntoso, B.Mus, MBA, JD
NEW YORK, NEW YORK. SEKRETARIS / SEKJEN
Pengacara yang sudah malang melintang di percaturan hukum di Amerika Serikat selama hampir dua dekade ini juga sering kali didapuk oleh berbagai organisasi kemasyarakatan untuk mengadakan penyuluhan keimigrasian di berbagai tempat di Amerika Serikat. Salah satu penulis di Immigration and Nationality Act Handbook di AS ini juga pernah terpilih oleh majalah Kartini sebagai salah satu 100 tokoh wanita Indonesia karena kiprahnya dalam bidang hukum. Juga seorang sarjana musik, istri dari musisi James F. Sundah ini percaya bahwa kompetensi harus diimbangi dengan kepedulian terhadap sesama serta berdasar pada hati nurani yang tulus.
Lafmairta Aziz Quattrone, BA, AS, MELP
Sacramento, California. Treasurer / Bendahara
Ita, atau Miss Ita, begitu ia biasa dipanggil oleh murid-muridnya, telah berdomisili di Amerika Serikat selama lebih dari dua dekade. Wanita berdarah Padang yang lama bermukim di Medan ini, sebelum hijrah ke Amerika Serikat, pernah menjadi guru, kepala sekolah, dan terakhir, Dosen di STIE Perbanas Tri Karya Medan. Dari latar belakang pendidikannya itulah ia pernah bekerja di kantor pajak Amerika Serikat. Sejak 2000, Ita bekerja di CalEPA, atau California Environmental Protection Agency.
Monica Nathan, B.A., M.A.,
Chicago, Illinois. President / Ketua Harian
Monica Nathan, atau biasa dipanggil Monchie, pada saat ini menjabat sebagai Direktur untuk Methods Content & Enablement Lead di dentsu International dan pemilik My Batik Shop. Sebelumnya Monchie berkarya di Accenture selama 24 tahun. Salah satu tokoh masyarakat yang juga merupakan penasehat dari Archdiocese of Chicago, Monchie mendapatkan gelar BA dan MA untuk jurusan Industrial/Organizational Psychology dari University of Akron, Ohio. Sebelumnya, ia berkuliah di FISIP – HI di Universitas Indonesia.
AYO GABUNG DENGAN KAMI!
Kami menyadari betul bahwa salah satu keuntungan atau kekuatan strategis yang dimiliki oleh AB1 adalah posisi kami yang berada di Amerika Serikat. Karena itu, kami mengundang rekan-rekan semua untuk menjalin hubungan kemitraan dengan kami. Ayo, mari kita bersama-sama menyediakan wahana untuk tempat berkumpul dan berdiskusi mengenai visi kebangsaan, sekaligus menyampaikan pesan persatuan Indonesia di dalam bingkai kebhinnekaan jauh dari rantau. AB1 percaya bahwa kami berfungsi sebagai jembatan kemitraan antar rekan – rekan lintas organisasi yang satu visi dengan kami. We believe there is strength in number. Karena itu, ayo, gabung dengan kami!
Kami juga secara berkala mengadakan pertemuan untuk terus menjalin silaturahmi. Kegiatan lengkap kami dapat dilihat di instagram kami di @AmerikaBersatu. Kedepannya, dengan bertumpu pada SDM kami sebagai organisasi yang swadaya, kami berharap untuk tetap konsisten melaksanakan berbagai dialog berthemakan kebangsaan, sekaligus juga menyelenggarakan berbagai macam kegiatan seni dan budaya (Cultural Diplomacy) yang bertujuan untuk terus mempromosikan dan mengenalkan Indonesia ke panggung internasional.